Ku ucapkan salam untukmu wahai angain, kuuntai kata untuk dirimu Sang pemilik jiwa, terlarut dalam belaian hembusan angin, menatap langit tak bertepi, berbaring di bawah terikmu menikmati nyayian alammu. Betapa indahnya biru, betapa lembutnya hijaumu, yang tak sanggup ku untai dengan ungkapan kata. jiwa ini terlarut dalam buaian alam, teriakan teriakanmu yang menenangkan jiwa, dan diri ini takkuasa jika kau terusik oleh mereka.
Dimana dirimu kini wahai pemilik keindahan dan kelembutan, kini ku terus mencari alunan itu yang menenangkan jiwa, rasa yang tak ingin lepas dari belaianmu, mengapa kini kita harus terusik oleh mereka, mereka yang tak pernah sadar akan hadirmu, mereka yang tak pernah sadar akan pentingnya kau untuk mereka. Biarkan ku teriakan kepada mereka, akan hadirmu yang menyejukan jiwa dan mampu tuk mengusik dan meredam amarah walau hanya melalui bisikmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar