Breaking

Minggu, 22 Juni 2014

Bisikan Sang Malam

Saat ku merasa mata ini tak mau terpejam, kupun melangkahkan kaki ini mencari tempat tuk menenangkan perasaan ini, entah mengapa malam ini berbeda dari malam malam yang telah berlalu, apakah ini perasaanku saja ataukah ini merupakan suatu pertanda.

Dan aku pun bertanya dalam hati ada apa gerangan dengan perasaan ini, kutak mampu tuk menjawabnya. Langkah demi langkah sembari aku bertanya dalam hati sambil bercengkrama dengan rayuan angin malam yang menusuk, hingga aku tak sadar telah jauh aku meninggalkan tempat dimana aku tinggal.

Akupun menganyunkan kakiku menyusuri hitam ini, yang disinari cahanya temaram lampu jalanan, bisikan itu nampak samar ditelingaku dengan desirnya seakan ia berbisik ditelingaku mengapa kau sendiri, aku pun tak tau harus berucap apa, tetapi dalam hati ini dengan lantang ia menjawab, inilah aku seorang lelaki yang hanya mampu tuk nemelusuri gelapnya malam, yang hanya dapat ditemani oleh kicauan desir angin dan nyanyian alam yang sambil termenung dibawah sinar temaram lampu jalan, inilah diriku yang tak kuasa tuk membanyangkan betapa teriknya sang mentari yang menyilaukan mata……. Sesaat ku terdiam dalam lamunanku sembari bersandar pada tiang balok lampu jalan yang telah rapuh dimakan usia.

1 komentar: