Bisikan Sang Malam
Saat ku merasa mata ini tak mau terpejam,
kupun melangkahkan kaki ini mencari tempat tuk menenangkan perasaan ini, entah
mengapa malam ini berbeda dari malam malam yang telah berlalu, apakah ini
perasaanku saja ataukah ini merupakan suatu pertanda.
Dan aku pun bertanya dalam hati ada apa
gerangan dengan perasaan ini, kutak mampu tuk menjawabnya. Langkah demi langkah
sembari aku bertanya dalam hati sambil bercengkrama dengan rayuan angin malam
yang menusuk, hingga aku tak sadar telah jauh aku meninggalkan tempat
dimana aku tinggal.
Akupun menganyunkan kakiku menyusuri hitam
ini, yang disinari cahanya temaram lampu jalanan, bisikan itu nampak samar
ditelingaku dengan desirnya seakan ia berbisik ditelingaku mengapa kau sendiri,
aku pun tak tau harus berucap apa, tetapi dalam hati ini dengan lantang ia
menjawab, inilah aku seorang lelaki yang hanya mampu tuk nemelusuri gelapnya
malam, yang hanya dapat ditemani oleh kicauan desir angin dan nyanyian alam yang
sambil termenung dibawah sinar temaram lampu jalan, inilah diriku yang tak
kuasa tuk membanyangkan betapa teriknya sang mentari yang menyilaukan mata……. Sesaat
ku terdiam dalam lamunanku sembari bersandar pada tiang balok lampu jalan yang
telah rapuh dimakan usia.
lamunanku....
BalasHapus